Kamis, 28 November 2013

Yang perlu di pahami oleh orang tua terhadap psikologi anak.

Psikologi anak apakah perlu Anda pahami? Bukan hal yang mudah Anda menjadi orangtua, karena bisa jadi ini membuat Anda bertambah pusing dengan berbagai tingkah pola lakunya yang sulit diatur. Namun hal tersebut akan terjadi apabila Anda sulit untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan sang anak, terutama pada anak remaja.
      Terkadang psikologi anak sulit kita mengerti dan pahami apa yang mereka inginkan, terlebih lagi dengan adanya perbedaan generasi antara Anda dan anak. Mungkin inilah yang biasanya terjadi pada Anda dan anak saat berbeda pendapat dan berakhir dengan perseteruan. Tetapi perlu Anda ketahui, bahwa dengan berhasilnya Anda menjalin hubungan yang harmonis dengan anak itu merupakan suatu kunci utama Anda dalam memahami psikologi anak.
Untuk itu, diperlukan kesabaran serta bagaimana cara Anda dalam menghadapi anak terutama remaja agar mengerti dan paham apa yang mereka inginkan. Berikut tipsnya yang bisa Anda lakukan :
  1. Perjelas batas peran Anda sebagai orangtua dan teman
  2. Bedakanlah peran Anda disini saat menjadi orangtua atau bahkan menjadi teman bagi anak Anda. Di kala Anda menjadi teman bagi sang anak, biasanya akan terjadi interaksi yang menyenangkan karena anak akan menceritakan semua keluh kesahnya pada Anda. Tetapi disaat porsi Anda sebagai teman, Anda dapat menghakimi ketika mereka menceritakan masalahnya pada Anda. Sebaliknya, jika Anda berperan sebagai orangtua sikap menghakimi tidak akan mungkin Anda lakukan karena rasa sayang dan peduli Anda terhadap mereka memiliki porsi yang berbeda saat Anda menjadi seorang teman baginya. Dengan begitu disaat posisi Anda sebagai orangtua, berikanlah yang terbaik apa yang sang anak inginkan namun dengan tidak memanjakannya, tetapi memberikan porsi yang cukup untuk membuat ia mengerti.
  3. Libatkan diri Anda
  4. Cobalah untuk bisa meluangkan sedikit waktu untuk menjalin hubungan yang lebih akrab bersama dengan anak-anak Anda. Dengan Anda bisa menghabiskan waktu bersama mereka, maka tidak menutup kemungkinan jika Anda juga bisa ikut terlibat dalam kehidupan mereka, sehingga tanpa rasa takut dan cemas mereka siap untuk menghampiri Anda dengan menceritakan semua permasalahan yang mereka hadapi. Karena baginya disituasi tersebut, Andalah orangtua yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
  5. Didik anak menjadi seorang yang bertanggung jawab
  6. Memang tidak mudah untuk mendidik anak menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam hidupnya. Namun hal tersebut perlu Anda lakukan sedari dini agar mereka bisa lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Sebagai contoh, bila mereka menginginkan sesuatu haruslah dengan hasil usaha mereka sendiri tanpa mengandalkan bantuan Anda. Dengan begitu Anda bisa memberikannya upah jika mereka berhasil menjalankan usaha dan tanggung jawabnya. Tetapi jangan berikan mereka imbalan jika usaha yang mereka lakukan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Karena dengan mereka menyadari itu, maka sang anak bisa belajar bertanggung jawab dan memiliki kemandirian hingga mereka dewasa kelak.
  7. Dengarkan pendapat anak
  8. Bukan Anda saja yang ingin didengarkan oleh anak, bahkan anak Anda pun juga menginginkan Anda mendengarkan dan memahami apa yang mereka inginkan. Walaupun demikian, Anda harus tetap bisa mengerti maksud mereka dan bukan menghakimi di saat mereka melakukan kesalahan. Anda bisa dengarkan dahulu apa yang mereka utarakan, karena bisa jadi dengan kondisi anak seperti itu ia sedang membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi pelindungnya.
  9. Posisi Anda menentukan
  10. Secara tidak langsung dengan Anda mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, maka anak telah terbantu dengan keputusan yang Anda ambil dengan segala kebaikannya demi kehidupan mereka. Dengan begitu anak akan berpikir bahwa mereka kelak akan menjadi pengambil keputusan yang baik saat mereka dewasa kelak.
  11. Anda selalu ada untuk anak-anak
  12. Sebagai orangtua hal terpenting saat ini terutama di masa tumbuh kembang anak sebelum dan sesudah mereka beranjak remaja yaitu orangtua bisa menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anak-anaknya kelak. Selain itu perlu Anda ingat, bahwa dalam perkembangannya pun mereka selalu membutuhkan Anda. Dan disinilah peran penting Anda bagi anak untuk masa kembang tumbuhnya, karena yang mereka inginkan hanya Anda bisa selalu ada dan hadir dalam hidup mereka.
  13. Ikuti perkembangan anak
  14. Selain memantau perkembangan anak, Anda juga perlu mengikuti perkembangan anak lainnya seperti mengetahui berbagai aktivitas yang mereka lakukan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan di luar rumah. Tidak hanya itu, mungkin Anda juga bisa mengikuti jenis musik apa yang kini sedang mereka sukai atau bahkan nama teman-teman main mereka. Karena dengan pantauan Anda untuk mengikuti semua perkembangan dan aktivitas mereka, maka itu menjadi tanggung jawab sebagai orangtua.
  15. Fleksibel
  16. Aturan yang telah Anda berikan dan tetapkan pada sang anak, bisa Anda sedikit beri kelonggaran dalam hal pengecualian.
  17. Memiliki favorit yang sama
  18. Jangan sampai jadikan hal kecil menjadi pertengkaran bagi Anda dan anak. Dan Anda pun harus mengerti dan paham benar tentang sifat anak. Dengan Anda memiliki favorit yang sama dengan anak, berarti Anda bisa memahami mereka lebih baik terutama dalam belajar dan berbagi pengalaman menarik.
  19. Tetap bicara walaupun anak tidak mendengarkan
  20. Walaupun terkadang anak sulit untuk mendengarkan kritik dan saran dari Anda, tetaplah Anda selalu memberikan saran-saran tersebut demi kebaikan mereka. Memang sulit untuk memberitahukan hal-hal yang terkadang membuat mereka bosan, tetapi yang Anda lakukan sudah tepat. Sekilas mungkin Anda melihat mereka dengan sikap pasif yang tidak mendengarkan atau tidak mau menerima masukan dari Anda, namun jangan salah karena sikap anak ternyata jauh lebih aktif dalam beberapa hal yang mereka dengar dari Anda. Dan yang terpenting jangan pernah berhenti dan bosan untuk memberikan masukan untuk anak karena dengan begitu mereka dapat menerima segala perkataan yang Anda yang ucapkan.
Dengan mengetahui beberapa hal di atas tentunya Anda sudah bisa lebih memahami dan mengenal psikologi anak dengan baik.

Jumat, 01 November 2013

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan orang tua mengenai perkembangan anaknya.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap:
  • Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun.
  • Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.
  • Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.
  • Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak sudah bida menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain.

Perkembangan Fisik Anak

Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Untuk lebih jelasnya bisa di baca di: Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya.
  • Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain.
  • Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.

Perkembangan Sosio-emosional

Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.
  • Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.
  • Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.